Langsung ke konten utama

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan  agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang...

TIRANI 65

 TIRANI 65

Karya Alby Senjaya


Di hari Selasa

Payung hitam bersayup pandangan bertanya

“Di mana revolusioner kami?”

Dibalik pusara! Jawab seorang anak pertiwi

Dalam sebuah bayang revolusi baru, menjelma menjadi parodi

Oh..

Sejarah malam berdarah

Pemberontakan, pengancaman, pembantaian

Menjadi pemandangan wisata

Kudeta revolusi bapak makan anak

Persaingan politik yang bercabang

Pemimpin yang dilema dalam kebijaksanaan

Kontes perang dingin

Fitnah kudeta yang dibayar mati

Pengguncang dibungkam oleh pecundang

Penuntas diretas perampas

Pelopor haknya digerus 

Penuai dan penanam asa ditikam dan dianiaya

10 pahlawan revolusi berkorban menyadarkan


Di hari Selasa

Sejarah kelahiran menjadi sejarah parade kepiluan

Selirih kudengar suara dari pusara abdi negara

“Bunda..

Malam itu mulut kami dipaksa berbicara

Semangat juang kami dipaksa bungkam

Tubuh kami dihunjami pukulan

Tengkuk kami ditusuk pisau

Peluru partai mengoyak lapisan jangat kulit kami

Dipaksa berakhir atas tuduhan pengkhianatan


Bunda.. Biarkan kami pergi, nama kami abadi

Bunda.. Jangan tangisi jasad kami

Bunda.. Kebenaran, kejujuran, keadilan tidak pernah mampu dimusnahkan dalam peradaban

Tidak peduli caci maki

Tidak gentar intimidasi bui

Tidak takut gertakan mati

Bunda..

Telur darah bakti peduli

Atas kebenaran yang difitnah serong kiri

Atas keadilan yang dibayar mati

Atas kejujuran yang dikelabui

Bunda..

Telur darah bakti paham

Mereka tidak akan diam

Mereka siap menetas

Tidak gemetar melawan kekejian

Tidak kisut menengkari kefasikan

Tidak memaafkan kemungkaran 

Bunda..

Abdi kami tidak mati

Perjuangan kami telah bereinkarnasi

Mereka ada! 

Ratusan, ribuan, jutaan telur siap menetas demi masa emas

Bunda..

Di akhir, pemenang akan menulis sejarah

Dan kami telah abadi dalam bagian tubuh sejarahmu

Bunda..

Doa kami dari sumur tua untuk negeri tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan  agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang...

SURAT UNTUK MANTAN KEKASIH

SURAT UNTUK MANTAN KEKASIH Karya AlbySenjaya hey... ini aku masalahmu yang sudah kau jadikan masalalu. apa kabar sekarang? baik kan? aku harap jika kau gagal bahagia karna memilih dia. setidaknya jangan bersedih karna meninggalkanku sudah tau kan? apa yang lebih sakit dari pada berakhir? ya.. tepat..."menjadi asing" lantas untuk apa memilih bila menyisih? untuk menyelamatkan hati dari iris? apakah selalu dengan egois? benarkan? kisah berharga dengan orang berharga.. tidak begitu berharga selagi bersama denganya.. yah... tapi.. saat berlalu.. alam bekerja.. yang dirasa bosan jadi terkesan yang dirasa jenuh jadi rindu. yang dirasa tertekan jadi di butuhkan. waktu itu kau hanya bosan, jenuh, muak mungkin, atau bisa jadi karna orang baru itu. alih alih dengan alasan perubahanku kau pergi... menyudutkan ku, seakan aku orang paling jahat.. menyalahkan ku, seakan aku orang paling egois.. mmm trimakasih ya... untuk manis yang kau berikan, untuk hati yang pernah dipercayakan, dan bing...

Kristus sebagai Raja, Imam dan Nabi

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:40). Injil ini menampilkan figur seorang raja yang sangat peduli dengan orang-orang yang dipimpinnya. Melalui tulisan kabar bahagia dari Matius di atas sedang mengisahkan kepada kita corak kepemimpinan selalu identik dengan pelayanan seorang raja dengan rakyatnya, terutama melayani secara tulus bagi yang disia-siakan, yang sakit dan yang dipenjara. Sang Raja yang sebenarnya adalah selalu adil dan tegas dalam penghakimannya, tidak menilai rakyatnya berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki rakyatnya. Dan hanya bertolak ukur pada kemampuan rakyatnya untuk mengenali dan melayaninya dalam diri sesama manusia. Untuk menjadi seorang pemimpin sejati, yang terpenting ialah tidak hanya memiliki "Tangan Besi” yang mampu melawan bangsa lain, tidak hanya memiliki harta melimpah yang ...