SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang per
RUSUK RUJUK
karya Alby Senjaya
Kota betah di atas bumi.
Perkenalkan namaku kopi.
Gumaman ku selalu sejengkal dengan filosofi.
Mimpi Ku selalu bertajuk dengan revolusi.
Tentang Julia yang setia namun terluka,Untuk Rebecca nan Jelita pengenal luka,
kepada para Raisa candu yang tak sempat kupunya.
730 hari hadir bertajuk hari, Apanya yang abadi?
Katanya berpisah jika hanya mati, katanya mengobati,
katanya akan terus berdiri setia menanti.
Janji tanpa validasi, berganti dan mimikri, komitmen yang mati suri,
sekedip mata dapat pemain pengganti.
Hei kosakata mu terlalu bervariasi!.
Arogan kah saat ku sebut Kau hanya basa-basi?
nyatanya konsisten mu penuh manipulasi.
Ya akulah you are the one mu
Akulah ujung Penantian mu
aku, aku dan aku!
Akulah decak kagum mu
Hai Julia Rebecca Raisa
pesona? ya
mana Yang selamanya
Kau hanya memakai 8 birama
wacana? ya
asa? ya
kau rangkum dalam satu alinea dan aku percaya
AKU?, RUMAH TANPA RAMAH UNTUK RUSUK YANG RUJUK.
Komentar