SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang per
Titik akhir
karya AlbySenjaya
Pagi ini masih seperti biasa
kubuka lagi album foto kita
kadang sedikit tawa kecil kurasa
saat mengingat dulu kita tertawa
membalut gurau getir dalam pesona.
melihat pelangi di atas Cakrawala
*kring*
diujung telepon kudengar suara serak setengah teriak.
pukul 3 Dini dering telepon merusuh nyenyak
aku dipaksa tersentak
Ya itu suara sepupumu, sahabat karibku, Tohari
"Roy Udahlah itu jalannya ikhlas ya berarti kalian gak jodoh "
Ah Awalnya ku pikir hanya mimpi
kau memilih untuk pergi
hadapi kepergianmu dengan pasrah
meninggalkan narasi
memaksa mengubur mimpi.
Ya kau sudah sembuh
menghadap DIA yang kau sembah
sisa tugasku hanya berserah
DIA yang menyayangimu melebihi aku
aku memaklumi logika ku
dan titik akhir tulusku adalah mencintai Kepergianmu.
Komentar