Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan  agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang per

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA

SEMPURNA TAK HARUS LENGKAP SEUTUHNYA Namaku Alby Senjaya, sebenarnya ini bukan kisah ku melainkan kisah dari sahabat penaku. Aku mengenal dia sejak aku duduk dikelas 3 SMA, hubungan persahabatan kami tetap terjaga sampai saat ini. Dia adalah orang yang tidak pernah sungkan berbagi kisah hidupnya kepadaku, mulai dari percintaan, ekonomi, bahkan mengenai keluarganya. Dipertemuan kami pertengahan  agustus 2020, ia sempat berbagi kisah hidupnya sebelum pergi merantau ke Lampung. Kisah yang menurutku jika dibungkus dalam sebuah karya, akan menjadi inspirasi bagi penikmatnya. Di tulisan ini, aku akan mencoba memposisikan diriku sebagai dia, tidak lain tujuannya agar pembaca lebih mudah memahami setiap kata-katanya. Aku memulai tulisan ini tepat pada masa pandemic yang benar-benar perdana ku alami. Aku menulis bukan semata-mata untuk menceritakan kegagalanku pada dunia melainkan aku hanya ingin berbagi pelajaran dari kisah yang terjadi. Aku adalah anak milenial, lahir di tahun 1997 yang per

Kristus sebagai Raja, Imam dan Nabi

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:40). Injil ini menampilkan figur seorang raja yang sangat peduli dengan orang-orang yang dipimpinnya. Melalui tulisan kabar bahagia dari Matius di atas sedang mengisahkan kepada kita corak kepemimpinan selalu identik dengan pelayanan seorang raja dengan rakyatnya, terutama melayani secara tulus bagi yang disia-siakan, yang sakit dan yang dipenjara. Sang Raja yang sebenarnya adalah selalu adil dan tegas dalam penghakimannya, tidak menilai rakyatnya berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki rakyatnya. Dan hanya bertolak ukur pada kemampuan rakyatnya untuk mengenali dan melayaninya dalam diri sesama manusia. Untuk menjadi seorang pemimpin sejati, yang terpenting ialah tidak hanya memiliki "Tangan Besi” yang mampu melawan bangsa lain, tidak hanya memiliki harta melimpah yang

TIRANI 65

 TIRANI 65 Karya Alby Senjaya Di hari Selasa Payung hitam bersayup pandangan bertanya “Di mana revolusioner kami?” Dibalik pusara! Jawab seorang anak pertiwi Dalam sebuah bayang revolusi baru, menjelma menjadi parodi Oh.. Sejarah malam berdarah Pemberontakan, pengancaman, pembantaian Menjadi pemandangan wisata Kudeta revolusi bapak makan anak Persaingan politik yang bercabang Pemimpin yang dilema dalam kebijaksanaan Kontes perang dingin Fitnah kudeta yang dibayar mati Pengguncang dibungkam oleh pecundang Penuntas diretas perampas Pelopor haknya digerus  Penuai dan penanam asa ditikam dan dianiaya 10 pahlawan revolusi berkorban menyadarkan Di hari Selasa Sejarah kelahiran menjadi sejarah parade kepiluan Selirih kudengar suara dari pusara abdi negara “Bunda.. Malam itu mulut kami dipaksa berbicara Semangat juang kami dipaksa bungkam Tubuh kami dihunjami pukulan Tengkuk kami ditusuk pisau Peluru partai mengoyak lapisan jangat kulit kami Dipaksa berakhir atas tuduhan pengkhianatan Bunda..

DIKSI MIMPI YANG MATI

DIKSI MIMPI YANG MATI Karya AlbySenjaya Hey ini aku Aku adalah si gagal tanpa pendidikan Aku adalah si gagal tanpa teman Aku adalah si gagal tanpa Harapan. Akulah jalang Kubiarkan air mata semakin menggenang Asa yang kunjung remang Angan yang mulai menghilang Yah Ini, hidup bersama gagal yang bergelimang. Apa yang kuharap Dari Mimpi? Untuk apa ku bangun relasi dengan yang mahasuci? Pencapaian tinggi? Aku berada di puncak Ambisi ! Dan di akhir pencapaian inti, aku mati! Mati dalam bentuk pecundang Mati dalam bentuk pengarang Sekarang? Aku menang! Menang di antara halusinasi Halusinasi dalam mendiksi Diksi yang sengaja kuciptakan untuk sebuah diskusi Diskusi bersama mimpi Mimpi yang pada akhirnya padam dan mati.

Kata-Kata Motifasi Diri 2

•Pada masanya keDewasaan akan singgah dan menetap.  "Wanita bukan matrealistis, melainkan mereka membutuhkan lakilaki harmonis, harmonis dalam kedewasaan. Dan hakikatnya, itu adalah  insting keibuanya demi masa depan terjamin untuk dia dan buah hatinya.  Lalu, saat si wanita meninggalkan lakilaki lemah? Bukankah sudah kodratnya? seorang lakilaki menjaga wanita disekitarnya, Memberikan rasa nyaman, mencukupi segala kebutuhan keluarganya kelak. Dan apabila kita sebagai lakilaki pada akhirnya tersisih, bukan wanitanya yang salah, tapi lakilakinya yang belum mampu masuk dalam kriteria LAKILAKI DEWASA.  apapun hasilnya, lakilaki dituntut sebagai pekerja keras dengan tujuan jelas". •ngopi- ngolah pikiran. saat dimana fisik istirahat dari semua kegiatan. nyeduh secangkir kopi kemudian duduk dengan tenang. mencari jalan keluar ancaman kenangan. hahaha bahkan bisa juga diskusi kecil-kecil dengan teman.. sambi ketawa ketiwi nggak jelas. hahaha selamat ngopi teman teman. •DALAM PANDANGA

SURAT UNTUK MANTAN KEKASIH

SURAT UNTUK MANTAN KEKASIH Karya AlbySenjaya hey... ini aku masalahmu yang sudah kau jadikan masalalu. apa kabar sekarang? baik kan? aku harap jika kau gagal bahagia karna memilih dia. setidaknya jangan bersedih karna meninggalkanku sudah tau kan? apa yang lebih sakit dari pada berakhir? ya.. tepat..."menjadi asing" lantas untuk apa memilih bila menyisih? untuk menyelamatkan hati dari iris? apakah selalu dengan egois? benarkan? kisah berharga dengan orang berharga.. tidak begitu berharga selagi bersama denganya.. yah... tapi.. saat berlalu.. alam bekerja.. yang dirasa bosan jadi terkesan yang dirasa jenuh jadi rindu. yang dirasa tertekan jadi di butuhkan. waktu itu kau hanya bosan, jenuh, muak mungkin, atau bisa jadi karna orang baru itu. alih alih dengan alasan perubahanku kau pergi... menyudutkan ku, seakan aku orang paling jahat.. menyalahkan ku, seakan aku orang paling egois.. mmm trimakasih ya... untuk manis yang kau berikan, untuk hati yang pernah dipercayakan, dan bing

KAMU, APA KABAR?

KAMU, APA KABAR? Karya AlbySenjaya kamu? yang sudah tidak asing di notif handphone ku, yang sudah tak tabu untuk berbagi tawa dan pilu, apa kabar? baik bukan? tidak. ini bukan rindu, hanya aku sedang khawatir dengan mu yang tanpa aku. Layaknya kopi murni yang sejatinya pahit, namun kau tambahkan gula. kamu yang hadir dengan kesenjangan Menghilangkan rasa keaslianya, rasa pait yang berhasil kututupi dengan manis senyuman. aku hanya sedang memosisikan diri kamu yang pernah menjadi rumah.. dengan kisah yang sempat ramah namun harus ruam ter-emah. saat ini.. maaf ya.. untuk seorang bajingan yang kau maksut. layaknya gula, yang sejatinya rela larut dalam kopi, meninggalkan rasa manis yang berhasil kau kecap nantinya setelah ragaku hilang. oh iya.. jika dengan membuat ku tersudut adalah cara menutupi luka atas tingkah mu yang absurd. baikbaik ya... maka, silahkan berlanjut. mm apa kau mengerti? seorang laki, adalah makhluk pembosan untuk merinci. Walaupun tentang perpisahan aku benci, namun

CAHAYA MUTIARA

Cahaya mutiara Karya AlbySenjaya Untuk sebuah tiram tanpa mutiara Untuk sebuah bintang tanpa cahaya. Aku memang tetap hidup namun tak lagi bermakna. Aku memang tetap ada tapi tenggelam dalam gulita Tolong.. Izinkan Aku berimaji dalam temu, temu tiram pada mutiara. Berdialog tentang rindu, rindu bintang pada cahaya. Aku yang masih di sini tepat di dasar laut mengecap asin sendiri aku yang masih disini tepat di puncak langit meraba gelap yang sepi.

TITIK AKHIR

Titik akhir karya AlbySenjaya Pagi ini masih seperti biasa kubuka lagi album foto kita kadang sedikit tawa kecil kurasa saat mengingat dulu kita tertawa membalut gurau getir dalam pesona. melihat pelangi di atas Cakrawala *kring* diujung telepon kudengar suara serak setengah teriak. pukul 3 Dini dering telepon merusuh nyenyak aku dipaksa tersentak Ya itu suara sepupumu, sahabat karibku, Tohari "Roy Udahlah itu jalannya ikhlas ya berarti kalian gak jodoh " Ah Awalnya ku pikir hanya mimpi kau memilih untuk pergi hadapi kepergianmu dengan pasrah meninggalkan narasi memaksa mengubur mimpi. Ya kau sudah sembuh menghadap DIA yang kau sembah sisa tugasku hanya berserah DIA yang menyayangimu melebihi aku aku memaklumi logika ku dan titik akhir tulusku adalah mencintai Kepergianmu.

RUSUK RUJUK

RUSUK RUJUK karya Alby Senjaya Kota betah di atas bumi. Perkenalkan namaku kopi. Gumaman ku selalu sejengkal dengan filosofi. Mimpi Ku selalu bertajuk dengan revolusi. Tentang Julia yang setia namun terluka,Untuk Rebecca nan Jelita pengenal luka, kepada para Raisa candu yang tak sempat kupunya. 730 hari hadir bertajuk hari, Apanya yang abadi? Katanya berpisah jika hanya mati, katanya mengobati, katanya akan terus berdiri setia menanti. Janji tanpa validasi, berganti dan mimikri, komitmen yang mati suri, sekedip mata dapat pemain pengganti. Hei kosakata mu terlalu bervariasi!. Arogan kah saat ku sebut Kau hanya basa-basi? nyatanya konsisten mu penuh manipulasi. Ya akulah you are the one mu Akulah ujung Penantian mu aku, aku dan aku! Akulah decak kagum mu Hai Julia Rebecca Raisa pesona? ya mana Yang selamanya Kau hanya memakai 8 birama wacana? ya asa? ya kau rangkum dalam satu alinea dan aku percaya AKU?, RUMAH TANPA RAMAH UNTUK RUSUK YANG RUJUK.

COVID-19

Covid-19 Karya AlbySenjaya Agama berfariasi, populasi Tikus berdasi, Perang tanpa henti, Radikalisme mendominasi, Resesi ekonomi, Rusak etika diminati, Banjir belum teratasi, Merapi erupsi, Dan yang paling dini Corona menginfeksi, Dunia di rundung ngeri. Syair apa yang bisa kunubatkan, Simponi apa yang bisa kupersembahkan, Para jalang melata kepermukaan, Fasik memakai ribuan topeng kebenaran, Berlapis benteng pembelaan. Sehat berwalang hati, terinfeksi diisolasi, terlambat mati. Domisili? eksistensi? posisi? corona bukan umi dengan peduli. Usia? genutalia? kasta? corona bukan bunda dengan iba. Kau masih tenang dengan alkoholmu,  kau lupa rohmu? kau masih tenang dengan rasta mu,  kau lupa ragamu? kau masih tenang dengan senjamu,  kau lupa usia mu? kau masih tenang dengan kopi mu, kau lupa matimu? Semesta sedang bersedih, manusia menunggu waktu beralih. Bukan hanya milik China, Italia, Amerika, Yordania, Belanda, Malaysia, tapi seluruh Dunia. Tuhan? pengakuan dosa? t